Chainsight Indonesia: Startup dari Singapura, Wadz, Siap Menyaingi Pembayaran Tradisional dengan Peluncuran Aplikasi Beta

Chainsight Indonesia: Startup dari Singapura, Wadz, Siap Menyaingi Pembayaran Tradisional dengan Peluncuran Aplikasi Beta
Thank you Chainsight and Wadz for the mention. See you on Wednesday.

tradisional dengan meluncurkan versi beta pada 25 November. Menargetkan negara-negara berkembang seperti Indonesia dan Vietnam sebagai permulaan, Wadz menawarkan alternatif teknologi pembayaran bermanfaat bagi konsumen dan merchant.

Apa yang membuat Wadz menonjol adalah fitur utamanya. Ini termasuk pemanfaatan teknologi blockchain untuk mempercepat transaksi; integrasi yang mudah ke plug keranjang belanja; dan biaya pemros Salah satu demografis yang menjadi fokus Wadz adalah yang tidak memiliki rekening
bank. Diperkirakan 200 juta orang di negara lembaga perbankan, layanan kesehatan, pinjaman, dan e-commerce. Dengan mengaktifkan akses ke layanan tersebut, Wadz dapat membantu orang-orang meningkatkan cara hidup mereka.

Setelah peluncuran beta, Wadz kemudian akan memimpin diskusi mendalam tentang dampak teknologi blockchain di berbagai industri di PSB Academy C Singapura pada 27 November 2019, pada pukul 19:00 malam. Acara blockchain besar ini diharapkan akan mengumpulkan lebih dari 300 peserta karena
mereka dapat mengetahui teknologi pembayaran inovatif ini bersamaan dengan membahas dampak blockchain.

Hadir di antara daftar pembicara terkemuka adalah Anndy Lian, penulis buku “Blockchain Revolution 2030” dan penasihat blockchain untuk Asian Productivity Organization (APO). Dia adalah narasumber tentang teknologi blokchain untuk beberapa outlet media lokal dan internasional termasuk Bloomberg, Reuters, Singapore Business Review, Yahoo, dan Nasdaq. Anndy percaya bahwa teknologi blockchain akan merevolusi dan mendefinisikan kembali bisnis tradisional.

CEO Wadz Anish Jain, yang juga akan berbicara di forum yang sama, percaya bahwa acara ini adalah titik awal yang sangat baik bagi Wadz untuk akan terus maju. Katanya

“Wadz kini yang memulai awal dan jangka tarikan sebanyak lebih dari 50.000 merch Indonesia dan selain 5,000 laginya di Vietnam di kuartal pertama 2020. Mengadopsi inovasi yang ditawarkan Wadz akan membantu merchant menumbuhkan bisnis mereka sehingga kami yakin bahwa jumlah ini akan meningkat lebih lanjut saat seiring waktu yang akan datang.”

Moderator forum ini adalah Wakil Presiden Regional Wadz untuk Kemitraan dan pengusaha blockchain yang bersemangat, Aaron Tan.

Forum ini terbuka untuk semua. Pihak yang berminat dapat mendaftar secara gratis di
https://www.eventbrite.sg/e/blockchain–industrial-impact-wadz-beta-launch-tickets-81420696495

Untuk pertanyaan media, silakan hubungi:
David Carollo
Regional VP of Marketing
+65 9775 5756
david.carollo@wadz.com

Liew Jia Jun
Marketing & Communications Manager
+65 9734 6661
jiajun.liew@wadz.com

Tentang Wadz
Wadz adalah infrastruktur pembayaran inklusif yang mengungkit teknologi Blockchain untuk memberi insentif pada kepemilikan data bagi pengguna dan bisnis. Wadz juga mendefinisikan kembali teknologi prosesor pembayaran. Melalui platform Wadz, pengguna dapat memonetisasi data pribadi mereka dengan aman karena bisnis bertujuan untuk mendapatkan informasi pasar melalui saluran yang aman, handal, dan transparant.

Source: http://chainsight.news/post/startup-dari-singapura-wadz-siap-menyaingi-pembayaran-tradisional-dengan-peluncuran-aplikasi-beta

 

Anndy Lian is an early blockchain adopter and experienced serial entrepreneur who is known for his work in the government sector. He is a best selling book author- “NFT: From Zero to Hero” and “Blockchain Revolution 2030”.

Currently, he is appointed as the Chief Digital Advisor at Mongolia Productivity Organization, championing national digitization. Prior to his current appointments, he was the Chairman of BigONE Exchange, a global top 30 ranked crypto spot exchange and was also the Advisory Board Member for Hyundai DAC, the blockchain arm of South Korea’s largest car manufacturer Hyundai Motor Group. Lian played a pivotal role as the Blockchain Advisor for Asian Productivity Organisation (APO), an intergovernmental organization committed to improving productivity in the Asia-Pacific region.

An avid supporter of incubating start-ups, Anndy has also been a private investor for the past eight years. With a growth investment mindset, Anndy strategically demonstrates this in the companies he chooses to be involved with. He believes that what he is doing through blockchain technology currently will revolutionise and redefine traditional businesses. He also believes that the blockchain industry has to be “redecentralised”.

j j j